Jumat, 13 Maret 2015

Feline Calici Virs (FCV)

Feline Calicivirus (FCV)

Di awal tahun ini, para pencinta kucing sedang di sibukkan dengan kucing yang mengalami gejala klinis antara lain keluar darah dari telinga dan hidung. selain itu biasanya kucing mengalami ekresi air liur yang berlebihan (hipersalivasi). Pada kondisi ini hal yang harus dilakukan oleh pemilik kucing adalah dengan segera membawanya ke dokter hewan.

Ketika dibawa ke dokter hewan, kucing biasanya sudah lemas, tidak mau makan, dan keluar darah dari telinga dan hidung. Biasanya disertai dengan bersin-bersin yang disertai keluarnya lendir yang bercampur darah.

Penyakit dengan gejala klinis seperti disebutkan diatas adalah Feline Calicivirus (FCV). Gejala klinis khas yang muncul ketika kucing mengalami FCV adalah adanya sariawan (ulcer) pada rongga mulut yang bisa ditandai dengan pengeluaran air liur yang berlebihan(hipersalivasi). Gejaa klins FCV muncul dari 2-8 hari setelah infeksi virus dan mencapai puncaknya dalam 10 hari setelah gejala klinis terlihat.

Gambar 1 Konjungtivitis dan epifora pada kucing yang terinfeksi feline calicivirus
Ulser pada mulut dan lidah kucing yang terinfeksi feline calicivirus

Pada kasus yang berat saluran pernafasan akan tertutup oleh lendir yang mengental disertai sekeresi cairan pada hidung, demam yang tinggi, bersin, sulit bernafas akibat radang paru-paru, dehidrasi, sariawan (ulcer) pada mulut dan hidung, lidah yang mengakibatkan kucing tidak mau makan karena kesakitan saat megunyah dan kadang ulcer terjadi di sela-sela cakar dan telapak kaki. Pada beberapa kasus dapat menunjukkan gejala kepincangan (limping kitten sydrome) juga dapat terlihat pada infeksi FCV akibat peradagan pada sendi. artrits terutama terjadi pada kaki belakang dan tidak menimbulkan kerusakan sendi yang permanen.

Gambar 2 (A) Gingivitis pada kucing terinfeksi yang terinfeksi feline calicivirus; (B) ulser pada telapak kaki kucing akibat infeksi feline calicivirus.
Poliartritis pada kucing akibat dari feline calicivirus

Tingkat keparahan yang ditimbulkan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu umur, jumlah virus yang terpapar, asupan nutrisi dan genetik. Anak kucing dan kucing tua rentan terhadap virus ini.

Sebagai  tindakan pencegahan dapat dilakukan vaksinasi pada kucing. Vaksin pertama pada kucig disarankan di berikan pada umur 8minggu, kemudian di ulang pada umur 12 minggu, dan vakin rabies diberikan pada umur 14 minggu. selanjutnya dilakukan pengulangan setiap tahun.

sumber: ilmuveteriner.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar