Feline Calicivirus
(FCV)
Di awal tahun ini, para pencinta kucing sedang di sibukkan
dengan kucing yang mengalami gejala klinis antara lain keluar darah dari
telinga dan hidung. selain itu biasanya kucing mengalami ekresi air liur yang
berlebihan (hipersalivasi). Pada kondisi ini hal yang harus dilakukan oleh
pemilik kucing adalah dengan segera membawanya ke dokter hewan.
Ketika dibawa ke dokter hewan, kucing biasanya sudah lemas,
tidak mau makan, dan keluar darah dari telinga dan hidung. Biasanya disertai
dengan bersin-bersin yang disertai keluarnya lendir yang bercampur darah.
Penyakit dengan gejala klinis seperti disebutkan diatas
adalah Feline Calicivirus (FCV). Gejala klinis khas yang muncul ketika kucing
mengalami FCV adalah adanya sariawan (ulcer) pada rongga mulut yang bisa
ditandai dengan pengeluaran air liur yang berlebihan(hipersalivasi). Gejaa
klins FCV muncul dari 2-8 hari setelah infeksi virus dan mencapai puncaknya
dalam 10 hari setelah gejala klinis terlihat.
Gambar 1 Konjungtivitis dan epifora pada kucing yang
terinfeksi feline calicivirus
Pada kasus yang berat saluran pernafasan akan tertutup oleh
lendir yang mengental disertai sekeresi cairan pada hidung, demam yang tinggi,
bersin, sulit bernafas akibat radang paru-paru, dehidrasi, sariawan (ulcer)
pada mulut dan hidung, lidah yang mengakibatkan kucing tidak mau makan karena
kesakitan saat megunyah dan kadang ulcer terjadi di sela-sela cakar dan telapak
kaki. Pada beberapa kasus dapat menunjukkan gejala kepincangan (limping kitten
sydrome) juga dapat terlihat pada infeksi FCV akibat peradagan pada sendi.
artrits terutama terjadi pada kaki belakang dan tidak menimbulkan kerusakan
sendi yang permanen.
Gambar 2 (A) Gingivitis
pada kucing terinfeksi yang terinfeksi feline calicivirus; (B)
ulser pada telapak kaki kucing akibat infeksi feline calicivirus.
Tingkat keparahan yang ditimbulkan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu umur, jumlah virus yang terpapar, asupan nutrisi dan genetik.
Anak kucing dan kucing tua rentan terhadap virus ini.
Sebagai tindakan
pencegahan dapat dilakukan vaksinasi pada kucing. Vaksin pertama pada kucig
disarankan di berikan pada umur 8minggu, kemudian di ulang pada umur 12 minggu,
dan vakin rabies diberikan pada umur 14 minggu. selanjutnya dilakukan
pengulangan setiap tahun.
sumber: ilmuveteriner.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar